Jumat, 06 Juli 2018

PENYEBAB CUACA DINGIN DI BULAN JUNI 2018


Dua hari ini cuaca dingin. Mulai terasa sejak Jumat (5/7) menjelang pagi. Kalau biasanya di Semarang temperatur berkisar 29 sampai 34 derajat Celcius, sejak kemarin dan hari ini, Sabtu, 6 Juli 2018, suhu mencapai 22 derajat. Hmm... dinginnya mampu membuat hidung mampet, kedingainan.

Penurunan suhu ini bukan hanya terjadi di Semarang. Di beberapa kota yang ada pulau Jawa juga mengalami hal yang sama. Misalnya Bandung dan Bogor mencapai suhu 18 derajat Celcius, sama dengan Ungaran yang dekat dengan Semarang.

Apa penyebabnya?

Ada yang mengaitkan dengan rutinitas bumi mengitari matahari yang bulan ini berada pada posisi terjauh dari matahari atau istilahnya Aphelion (seperti gambar di atas). Karena memang garis edar bumi berbentuk elips (lonjong). Ternyata bukan itu penyebab utamanya. 

Nah, ini informasi dari BMKG. 

Pertama hembusan angin, dan kedua pada musim kemarau angin datang dari benua Australia yang sedang musm dingin. Itulah yang menyebabkan sejumlah kota di Jawa pada musim kemarau terasa lebih dingin. 

Itu berulang setiap tahun, hanya tahun ini terasa lebih istimewa karena ada pengaruh penguapan air laut ke atmosfir sedikit. Puncak musim kemarau terjadi Juli - Agustus..

Pada dasarnya alam mengajarkan adanya siklus yang berulang.

Ini jadwal Bumi pada titik Aphelion (Time and Datecom):
2018 : 6 Juli jam 23.46 WIB
2019 : 5 Juli jam 05.10 WIB 2020 : 4 Juli jam 18.34 WIB


Jadi peristiwa astronomis APHELION adalah benar menurut keilmuan, tetapi tidak benar ada hubungannya dengan sejumlah kota di Jawa yang terasa lebih dingin.

Juli ini kita akan mengalami peristiwa lain, yaitu Gerhana Bulan Total yang cukup lama, yang akan terjadi tanggal 27/28 Juli 2018.

Semarang, Sabtu 7 Juli 2018